Pembangunan ekonomi :
adalah suatu proses
kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan
adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental
dalam struktur ekonomi suatu negara dan pemerataan pendapatan bagi penduduk
suatu negara.
Merupakan proses perubahan yang terus menerus menuju
perbaikan termasuk usaha meningkatkan produk per kapita.
·
Memperhatikan pemerataan pendapatan termasuk pemerataan
pembangunan dan hasil-hasilnya.
·
Memperhatikan pertambahan penduduk.
·
Meningkatkan taraf hidup masyarakat.
·
Pembangunan ekonomi selalu dibarengi dengan pertumbuhan
ekonomi.
·
Setiap input selain menghasilkan output yang lebih banyak
juga terjadi perubahan – perubahan kelembagaan dan pengetahuan teknik.
Indikator keberhasilan pembangunan
ekonomi adala sebagai berikut :
1. Pendapatan perkapita
Pendapatan per kapita, baik dalam ukuran GNP
maupun PDB merupakan salah satu indikaor makro-ekonomi yang telah lama
digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi. Dalam perspektif makroekonomi,
indikator ini merupakan bagian kesejahteraan manusia yang dapat diukur,
sehingga dapat menggambarkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Tampaknya
pendapatan per kapita telah menjadi indikator makroekonomi yang tidak bisa
diabaikan, walaupun memiliki beberapa kelemahan. Sehingga pertumbuhan
pendapatan nasional, selama ini, telah dijadikan tujuan pembangunan di
negara-negara dunia ketiga. Seolah-olah ada asumsi bahwa kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat secara otomatis ditunjukkan oleh adanya peningkatan
pendapatan nasional (pertumbuhan ekonomi). Walaupun demikian, beberapa ahli
menganggap penggunaan indikator ini mengabaikan pola distribusi pendapatan
nasional. Indikator ini tidak mengukur distribusi pendapatan dan pemerataan
kesejahteraan, termasuk pemerataan akses terhadap sumber daya ekonomi.
2. Struktur ekonomi
Telah menjadi asumsi bahwa peningkatan pendapatan per
kapita akan mencerminkan transformasi struktural dalam bidang ekonomi dan
kelas-kelas sosial. Dengan adanya perkembangan ekonomi dan peningkatan per
kapita, konstribusi sektor manupaktur/industri dan jasa terhadap pendapatan
nasional akan meningkat terus. Perkembangan sektor industri dan perbaikan
tingkat upah akan meningkatkan permintaan atas barang-barang industri, yang akan
diikuti oleh perkembangan investasi dan perluasan tenaga kerja. Di lain pihak ,
kontribusi sektor pertanian terhadap pendapatan nasional akan semakin menurun.
3. Urbanisasi
Urbanisasi dapat diartikan sebagai meningkatnya proporsi
penduduk yang bermukim di wilayah perkotaan dibandingkan dengan di pedesaan.
Urbanisasi dikatakan tidak terjadi apabila pertumbuhan penduduk di wilayah
urban sama dengan nol. Sesuai dengan pengalaman industrialisasi di
negara-negara eropa Barat dan Amerika Utara, proporsi penduduk di wilayah urban
berbanding lurus dengn proporsi industrialisasi. Ini berarti bahwa kecepatan
urbanisasi akan semakin tinggi sesuai dengan cepatnya proses industrialisasi.
Di Negara-negara industri, sebagain besar penduduk tinggal di wilayah perkotaan,
sedangkan di Negara-negara yang sedang berkembang proporsi terbesar tinggal di
wilayah pedesaan. Berdasarkan fenomena ini, urbanisasi digunakan sebagai salah
satu indicator pembangunan.
4. Angka Tabungan
Perkembangan sektor manufaktur/industri selama tahap
industrialisasi memerlukan investasi dan modal. Finansial capital merupakan
factor utama dalam proses industrialisasi dalam sebuah masyarakat, sebagaimana
terjadi di Inggeris pada umumnya Eropa pada awal pertumbuhan kapitalisme yang
disusul oleh revolusi industri. Dalam masyarakat yang memiliki produktivitas
tinggi, modal usaha ini dapat dihimpun melalui tabungan, baik swasta maupun
pemerintah.
5. Indeks Kualitas Hidup
Indeks kualitas hidup (IKH) atau Physical Qualty of life Index (PQLI) digunakan untuk mengukur
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Indeks makroekonomi tidak dapat
memberikan gambaran tentang kesejahteraan masyarakat dalam mengukur
keberhasilan ekonomi. Misalnya, pendapatan nasional sebuah bangsa dapat tumbuh
terus, tetapi tanpa diikuti oleh peningkatan kesejahteraan sosial.
Indeks kulaitas hidup dihitung berdasarkan kepada :
(1) angka rata-rata harapan hidup pada umur satu tahun,
(2) angka kematian bayi, dan
(3) angka melek huruf.
Dalam indeks kualitas hidup, angka rata-rata harapan
hidup dan kematian bayi sekaligus dapat menggambarkan status gizi anak dan ibu,
derajat kesehatan, dan lingkungan keluarga yang langsung beasosiasi dengan
kesejahteraan keluarga. Pendidikan diukur dengan angka melek huruf, dapat
menggambarkan jumlah orang yang memperoleh akses pendidikan sebagai hasil
pembangunan. Variabel ini menggambarkan kesejahteraan masyarakat, karena
tingginya status ekonomi keluarga akan mempengaruhi status pendidikan para
anggotanya. Oleh para pembuatnya, indeks ini dianggap sebagai yang paling baik
untuk mengukur kualitas manusia sebagai hasil dari pembangunan, disamping
pendapatan per kapita sebagai ukuran kuantitas manusia.
6. Indeks Pembangunan
Manusia (Human Development Index)
The United Nations Development Program(UNDP) telah membuat indicator pembangunan yang lain,
sebagai tambahan untuk beberapa indicator yang telah ada. Ide dasar yang
melandasi dibuatnya indeks ini adalah pentingnya memperhatikan kualitas sumber
daya manusia. Menurut UNDP, pembangunan hendaknya ditujukan kepada pengembangan
sumberdaya manusia. Dalam pemahaman ini, pembangunan dapat diartikan sebagai
sebuah proses yang bertujuan m ngembangkan pilihan-pilihan yang dapat dilakukan
oleh manusia. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa peningkatan kualitas sumberdaya
manusia akan diikuti oleh terbukanya berbagai pilihan dan peluang menentukan
jalan hidup manusia secara bebas.
Pertumbuhan ekonomi dianggap sebagai factor penting dalam
kehidupan manusia, tetapi tidak secara otomatis akan mempengaruhi peningkatan
martabat dan harkat manusia. Dalam hubungan ini, ada tiga komponen yang
dianggap paling menentukan dalam pembangunan, umur panjang dan sehat, perolehan
dan pengembangan pengetahuan, dan peningkatan terhadap akses untuk kehidupan
yang lebih baik. Indeks ini dibuat dengagn mengkombinasikan tiga komponen. Tiga
komponen tersebut adalah :
(1). rata-rata harapan hidup pada saat lahir,
(2). rata-rata pencapaian pendidikan tingkat SD, SMP, dan
SMU,
(3). pendapatan per kapita yang dihitung berdasarkan Purchasing Power Parity.
Pengembangan manusia berkaitan erat dengan peningkatan
kapabilitas manusia yang dapat dirangkum dalam peningkatan knowledge, attitude dan skills, disamping derajat kesehatan seluruh anggota keluarga
dan lingkungannya.
Faktor-
faktor yang menentukan keberhasilan pembangunan ekonomi :
1.
Faktor Sumber Daya
Manusia Sama halnya dengan proses pembangunan, pertumbuhan ekonomi juga
dipengaruhi oleh SDM. Sumber daya manusia merupakan faktor terpenting dalam
proses pembangunan, cepat lambatnya proses pembangunan tergantung kepada
sejauhmana sumber daya manusianya selaku subjek pembangunan memiliki kompetensi
yang memadai untuk melaksanakanproses pembangunan.
2. Faktor Sumber Daya Alam Sebagian besar negara berkembang
bertumpu kepada sumber daya alam dalam melaksanakan proses pembangunannya.
Namun demikian, sumber daya alam saja tidak menjamin keberhasilan proses
pembanguan ekonomi, apabila tidak didukung oleh kemampaun sumber daya
manusianya dalam mengelola sumber daya alam yang tersedia. Sumber daya alam
yang dimaksud dinataranya kesuburan tanah, kekayaan mineral, tambang, kekayaan
hasil hutan dan kekayaan laut.
3. Faktor Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat mendorong adanya percepatanproses
pembangunan, pergantian pola kerja yang semula menggunakan tangan manusia
digantikan oleh mesin-mesin canggih berdampak kepada aspek efisiensi, kualitas
dan kuantitas serangkaian aktivitas pembangunan ekonomi yang dilakukan dan pada
akhirnya berakibat pada percepatan laju pertumbuhan perekonomian.
4. Faktor Budaya Faktor budaya memberikan dampak tersendiri
terhadap pembangunan ekonomi yang dilakukan, faktor ini dapat berfungsi sebagai
pembangkit atau pendorong proses pembangunan tetapi dapat juga menjadi
penghambat pembangunan. Budaya yang dapat mendorong pembangunan diantaranya
sikap kerja keras dan kerja cerdas, jujur, ulet dan sebagainya. Adapun budaya
yang dapat menghambat proses pembangunan diantaranya sikap anarkis, egois,
boros, KKN, dan sebagainya.
5.
Sumber Daya Modal
Sumber daya modal dibutuhkan manusia untuk mengolah SDA dan meningkatkan
kualitas IPTEK. Sumber daya modal berupa barang-barang modal sangat penting
bagi perkembangan dan kelancaran pembangunan ekonomi karena barang-barang modal
juga dapat meningkatkan produktivitas.
Permasalahan Ekonomi Di
Negara Berkembang
Negara berkembang adalah sebuah Negara dengan
rata-rata pendapatan yang rendah, infrastruktur yang relative terbelakang, dan
indeks perkembangan manusia yang kurang dibandingkan negara global.
Permasalahan ekonomi yang sering di alami
Negara-negara berkembang :
·
Pertumbuhan penduduk yang sangat besar jumlahnya menambah
kerumitan masalah-masalah pembangunan yang dihadapi.
·
Tingginya angka pengangguran dan kemiskinan sehingga
tidak seluruh penduduk dapat melakukan kegiatan ekonomi karena untuk
berinvestasi kita harus memiliki uang lebih, sedangkan para pengangguran dan
masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun sangat sulit.
·
Tingkat Produksi yang rendah, produksi yang rendah ini
diakibatkan oleh sumber daya manusia yang kurang memadai sehingga kurang adanya
inovasi dalam meningkatkan nilai tambah suatu barang guna mencapai keuntungan
yang maksimal.
·
Ekonomi yang sangat tergantung kepada ekonomi eksternal,
dalam hal inieksternal yang dimaksud yaitu silkus ekonomi internasional.
·
Tingkat pendidikan, terdapat kegagalan dalam
mengembangkan projek di Negara-negara berkembang menimbulkan kesadaran kepada
ahli-ahli ekonomi bahwa kemampuan suatu masyarakat untuk merencanakan dan
melaksanakan pembangunan antara lain tergantung kepada taraf pendidikan
masyarakatnya
Strategi Kebijakan Pembangunan Ekonomi di
Indonesia
1. Mengembangkan
koridor pembangunan ekonomi Indonesia dengan cara membangun pusat-pusat
perekonomian di setiap pulau. Selain mengembangkan klaster industri berbasis
sumber-sumber superior. Baik komoditas maupun sektor. Koridor pembangunan
ekonomi Indonesia terbagi dalam empat tahap :
·
Mengindentifikasikan pusat-pusat perekonomian, misalnya
ibukota provinsi.
·
Menentukan kebutuhan pengubung antara pusat ekonomi
tersebut, seperti trafik barang.
·
Validasi untuk memastikan sejalan dengan pembangunan
nasional, yakni pengaturan area tempat tinggal dengan sistem infrastruktur
serta fasilitas.
·
Menentukan hubungan lokasi sektor fokus, guna menunjang
fasilitas. Misalnya menghubungkan area pertambangan dengan kawasan pemrosesnya.
2. Memperkuat
hubungan nasional baik secara lokal maupun internasional. Hal ini bisa
mengurangi biaya transaksi, menciptakan sinergi antara pusat-pusat pertumbuhan
dan menyadari perlunya akses-akses ke sejumlah layanan. Seperti intra dan
inter-konektivitas antara pusat pertumbuhan serta pintu perdagangan dan
pariwisata internasional. Integrasi ekonomi merupakan hal terbaik untuk
mencapai keuntungan langsung dari konsentrasi produksi. Serta dalam jangka
panjang, meningkatkan standar kehidupan.
Saat
ini, aktivitas ekonomi Indonesia terpusat di kota-kota, khususnya Jawa dan
Sumatra. Fasilitas transportasi yang bisa menyebabkan area industri tak
menjangkau pelosok. Pada jangka pendek, proyek-proyek yang perlu dibangun di
Jawa adalah TransJawa, TransJabodetabek, kereta jalur dua, Tanjung Priok.
Pembangunan tersebut diharapkan bisa berdampak langsung mengurangi kemiskinan
di Jawa yang melebihi 20 juta jiwa, dua kali populasi miskin Sumatra yang
sekitar tujuh juta jiwa. Pembangunan infrastruktur di Jawa bisa mempercepat
pertumbuhan ekonomi.
3. Mempercepat
kapabilitas teknologi dan ilmu pengetahuan nasional atau Iptek. Selain tiga
strategi utama ini, juga ada beberapa strategi pendukung seperti kebijakan
investasi, perdagangan dan finansial. Beberapa elemen utama di sektor Iptek
adalah meningkatkan kualitas pendidikan termasuk pendidikan kejuruan tinggi
serta pelatihannya. Meningkatkan level kompetensi teknologi dan sumber daya
ahli. Peningkatan aktivitas riset dan pengembangan, baik pemerintah maupun
swasta, dengan memberikan insentif serta menaikkan anggaran. Kemudian
mengembangkan sistem inovasi nasional, termasuk pembiayaannya. Saat ini,
masalah utama yang dihadapi adalah kemampuan riset dan pengembangan yang
digunakan untuk mencari solusi teknologi. Kemampuan pengguna untuk menyerap
teknologi yang ada. Serta transaksi antara riset dan pengembangan sebagai
pemasok solusi teknologi dengan penggunanya tak terbangun dengan baik.
Thankzz ... :)
ReplyDelete