Showing posts with label Electronic. Show all posts
Showing posts with label Electronic. Show all posts

Monday, August 4, 2014

17 TIPS PRAKTIS BIAR ANDROID LEBIH KENCENG

,
Android datang dengan semua segala kelebihan dan kekurangannya, Android adalah sebuah proyek open source, sehingga setiap orang dapat berkontribusi untuk pengembangannya dan membuatnya lebih kenceng dan lebih nyaman dipakai. Sebagai pengguna biasa kamu juga bisa membuat Android lebih kenceng lho. Ada banyak hal yang dapat dilakukan, apalagi kalo Android kamu udah di-root.

Berikut ini daftar 17 tips yang bisa kamu coba buat ngencengin Android kamu yang mulai terasa lelet. Sebagian ada yang butuh root sih, silakan kalo mau coba.


1.  Matikan semua animasi
- Aktifkan dulu Developer Options dengan menekan 7 kali pada Build number di bagian About phone.
- Kalo udah aktif, buka dan matikan atau kurangi menjadi 0.5 semua animasi Window animation scale, Transition animation scale, dan Animator duration scale.

2 . Gunakan gambar statis untuk wallpaper
Live wallpaper emang indah dipandang, tapi percayalah kalo itu bikin lelet hape kamu. Tapi misalnya hape kamu punya spek hardware mewah sih nggak apa-apa dipakai.

3 . Kurangi jumlah widget pada home screen
Widget emang fungsional, tapi jangan berlebihan pakainya. Widget itu kan jalan terus seperti aplikasi, apalagi widget-nya butuh koneksi internet terus menerus.

4 . Kurangi jumlah home screen
Ini juga fungsional, tapi ingatlah bahwa sebenarnya yang sering dipakai itu paling 2-3 screens.

5 . Periksa recent apps dan tutup aplikasi yang nggak terpakai
Sebenarnya menutup aplikasi dengan tombol Back itu nggak sepenuhnya menutup sebuah aplikasi, kamu masih bisa membukanya dengan fitur recent apps. Biar bener-bener mati silakan swipe ke kanan atau ke kiri ketika kamu membuka recent apps.

6 . Pakai launcher yang ringan
Launcher bawaan pabrik biasanya berat banget, kebanyakan efek dan kadang banyak fitur yang nggak terpakai. Ganti aja pakai yang lebih ringan, seperti Nova, Apex, Lucid atau Holo Launcher.

7 . Satu kebutuhan, satu aplikasi aja
Misalnya butuh Twitteran yang pakai satu aplikasi aja, jangan semua aplikasi diistall. Soalnya semua jalan secara background, akibatnya malah bikin lelet hapenya.

8 . Hapus cache dan file sampah
Setelah dipakai bertahun-tahun, pasti ada banyak file sampah dan cache yang tersimpan di memory hape kamu. Itu bisa dihapus pake aplikasi semacam All-In-One Toolbox.

9 . Kalo kamu udah pakai KitKat, ganti Dalvik dengan ART
ART adalah runtime yang dikembangkan Google buat menggantikan Dalvik. Tapi ini belum aktif secara default, silakan buka Developer options dan ganti runtime-nya pakai ART. Setelah itu reboot.

10 . Uninstall aplikasi yang nggak terpakai
Kalo misalnya pengen cepet uninstall banyak aplikasi sekaligus, coba pakai aplikasi App Eater.

11 . Mengurangi jumlah data yang disinkronkan
Pengaturannya ada di bagian Account, pilih akun yang mau dimatikan sinkronisasinya, kan nggak semua akun yang ada dipakai buat sinkronisasi kontak dan kalender. Jadi pilih aja yang mau dipakai.

12 . Factory reset
Semua pengaturan telepon akan dikembalikan ke default, seperti pengaturan hape baru. Tapi jangan lupa backup dulu semua data-data pentingnya. Cara ini juga jadi cara pamungkas kalo semua hal di atas nggak mempan. 

Buat yang Androidnya udah di-root

13 . Hapus bloatware
Bloatware itu aplikasi-aplikasi bawaan dari pabrik yang nggak penting banget tapi bikin lelet hape. Itu semua bisa dihapus, tapi sayangnya harus di-root dulu Androidnya. Kalo udah di-root sih bisa pakai aplikasi System Uninstaller.

14 . Install Custom ROM
Custom ROM bisa jadi alternatif kalo pengen merasakan sensasi yang beda, banyak curtom ROM yang menawarkan kecepatan dan beberapa fitur tambahan yang menarik. Silakan cari-cari tentang CyanogenMod, OmniROM, Slimroms, Paranoid Android, MiUi atau AOKP, custom ROM tersebut punya reputasi baik dan dukungan komunitasnya pun baik.

15 . Overclock
Kecepatan prosesor bisa ditingkatkan dengan cara Overclock, tapi cara ini cukup beresiko dan yang pasti bakal bikin baterai lebih boros. Salah satu aplikasi yang bisa dipakai buat overclock adalah Pimp My ROM.

16 . Atur aplikasi autostart
Beberapa aplikasi berjalan secara otomatis ketika Android mulai berjalan. Jadi kamu harus mengaturnya, pilih yang penting-penting aja biar makin kenceng waktu startup. Pakai aplikasi Startup Manager aja biar praktis.

17 . Tweak sistem Android
Tweaking Android cukup mudah dilakukan, misalnya kamu mau meningkatkan akurasi GPS biar waktu mau check in Foursquare lebih cepet dapat koordinat lokasinya. Pimp My ROM bisa dipakai buat tweaking Android koq, coba aja.

Oke deh, udah cukup kali yak daftarnya. Kalo ada masukan boleh lho berkomentar di bawah ini.
Read more →

Monday, June 2, 2014

Macam-macam Komponen Elektronika dan Cara Mengukurnya

,
1. Resistor
Resistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai di dalam rangkaian elektronika. Fungsi utamanya adalah membatasi (restrict) aliran arus listrik. Fungsi lainnya sebagai resistor (R) pembagi tegangan (voltage divider), yang menghasilkan tegangan panjar maju (forward bias) dan tegangan panjar mundur (reverse bias), sebagai pembangkit potensial (output) vo, dan potensial merujuk pada hukum Ohm : I = V/R, semakin besar nilai tahanan/resistan (R), semakin kecil arus (I) yang dapat mengalir. Besar kecilnya nilai satuan Ohm yang dimiliki oleh resistor dapat dihitung dengan melihat pita (band) warna yang terdapat pada badan resistor. Mengikuti gambar di bawah ini: 

Jika pita pertama berwarna kuning, pita kedua berwarna ungu, pita ketiga berwarna coklat, pita keempat berwarna emas, nilai satuan Ohm dari resistor tersebut adalah 47 x 101 = 470 dengan toleransi 5%. Harap diingat, warna kuning menunjukkan angka 4, warna ungu menunjukkan angka 7, warna coklat menunjukkan angka 1, dengan demikian faktor pengali = 101, jika pita ketiga berwarna merah, faktor pengali = 102, demikian seterusnya. (Lihat kembali modul tentang komponen elektronika). Untuk lebih jelas, pelajari gambar di bawah ini, (di download dari situs/website www.diyguitarist.com)

Cara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor adalah mengukurnya dengan Multimeter. Perhatikan gambar di bawah ini. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kΩ.
Gambar. Megukur Resistor 

2. Mengukur Variabel Resistor
Variabel resistor adalah resistor yang dapat berubah nilai satuan Ohm-nya dengan cara memutar-mutar tuas pemutar atau sekrup yang menggerakkan kontak geser/penyapu (wiper) yang terdapat di dalam resistor tersebut. Lihat gambar di bawah ini

Variabel resistor yang memiliki tuas pemutar biasanya disebut potensiometer (potentiometer), dan yang memiliki sekrup pengatur disebut preset atau trimpot.
Mengukur nilai satuan Ohm dari variabel resistor dengan Multimeter adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω,batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kΩ, sesuai kebutuhan.
Gambar. Mengukur Variabel Resistor 

3. Mengukur Resistor Peka Cahaya/LDR
Resistor Peka Cahaya/Light Dependence Resistor (LDR) adalah sebuah resistor yang berfungsi sebagai input transducer (sensor) dimana nilai satuan Ohm-nya dipengaruhi oleh cahaya yang jatuh di permukaan LDR tersebut.
Mengukur nilai satuan Ohm dari LDR dengan menggunakan Multimeter adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kΩ, sesuai kebutuhan.
Gambar. Mengukur Light Dependence Resistor (LDR)
Sebagai acuan, ditempat gelap, nilai satuan Ohm dari LDR = 1MΩ (1 Mega Ohm/1000.000Ω). Ditempat terang nilai satuan Ohm dari LDR = 100Ω.

4. Mengukur Themistor
Thermistor (Thermally sensitive resistor) adalah sebuah resistor yang dirancang khusus untuk peka terhadap suhu. Thermistor terbagi dalam dua jenis. Pertama, yang disebut dengan Negative Temperature Coefficient Resistor (NTCR), jika mendapat panas, nilai satuan Ohm-nya berkurang, misal pada suhu 250 C nilai satuan Ohm-nya = 47 kilo Ohm (47kΩ). Kedua, yang disebut dengan Positive Temperature Coefficient Resistor (PTCR), jika mendapat panas, nilai satuan Ohm-nya bertambah.
Mengukur nilai satuan Ohm dari thermistor dengan menggunakan. Multimeter adalah seperti yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini.
Gambar. Mengukur Thermistor 

5. Mengukur Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronik yang dirancang untuk dapat menyimpan dan membuang Tegangan Arus Listrik Searah (Direct Current Voltage/DCV).
Kapasitor terbagi dalam dua jenis. Pertama, kapasitor yang memiliki kutub positip (+) dan negatip (-). Dalam teknik elektronika disebut kapasitor polar (polarised capacitor). Kedua, kapasitor yang tidak memiliki kutub positip (+) dan negatip (-). Disebut kapasitor non polar (unpolarised capacitor).
Hal penting yang perlu diperhatikan dalam mengukur kapasitor polar adalah ;
a. Kabel penyidik (probes) positip (+) yang berwarna merah diletakkan pada kaki kapasitor yang bertanda positip (+).
b. Kabel penyidik (probes) negatip (-) yang berwarna hitam diletakkan pada kaki kapasitor yang bertanda negatip (-).
c. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kΩ, sesuai kebutuhan.
d. Untuk kapasitor non polar (unpolarised) kedua kabel penyidik (probes) dapat diletakkan secara sembarang (acak) ke kaki kapasitor. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar. Mengukur Kapasitor

6. Mengukur Transistor
Transistor adalah komponen elektronik yang dirancang sebagai penguat arus, karenanya transistor disebut juga piranti (device) yang menangani arus (currenthandling device). Lihat gambar di bawah ini.
Gambar. Transistor 

Dilihat dari tipenya, transistor terbagi dua, yaitu tipe PNP (Positip-Negatip-Positip) dan tipe NPN (Negatip-Positip-Negatip). Saluran masuk (leads) ke transistor (lazimnya disebut kaki transistor) dinamai dengan : Basis (Base), Kolektor (Collector), dan Emitor (Emitter).
Transistor pada dasarnya adalah dua buah dioda yang disambung secara berbalikan. Dioda yang pertama dibentuk oleh Emitor-Basis, dioda yang kedua dibentuk oleh Basis-Kolektor. Pada transistor tipe PNP, Emitor dan Kolektor berfungsi sebagai Anoda (+) terhadap Basis, sementara Basis berfungsi sebagai Katoda (-) terhadap Emitor dan Emitor. Pada transistor tipe NPN, Basis berfungsi sebagai Anoda (+) terhadap Emitor dan Kolektor, sementara Emitor dan Kolektor berfungsi sebagai Katoda (-) terhadap Basis. Cermati gambar di bawani ini dengan seksama.
Gambar. Konfigurasi dan Simbol Transistor 

Konsep dioda pada transistor penting untuk dipahami dengan baik, karena erat kaitannya dengan penggunaan Multimeter dalam mengukur nilai satuan Ohm dari transistor (baca kembali uraian materi tentang baterai pada Multimeter).
Hal yang perlu diingat ketika mengukur transistor dengan Multimeter adalah :
a. Pada transistor tipe PNP kabel penyidik (probes) warna merah (+) selalu diletakkan pada kaki Basis, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan secara bergantian di kaki Emitor dan Kolektor.
b. Pada transistor tipe NPN kabel penyidik (probes) warna hitam (-) selalu diletakkan pada kaki Basis, kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan secara bergantian di kaki Emitor dan Kolektor.
c. Saklar jangkauan ukur berada pada posisi Ohm (Ω) dan batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10, atau x1kΩ, sesuai kebutuhan. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar. Pengukuran Transistor 

Kaki-kaki Emitor, Basis, dan Kolektor dari transistor dapat ditentukan dengan tiga cara:

a. Dengan melihat tanda pada badan (case) transistor. Beberapa pabrik transistor membuat bulatan warna hitam atau tanda lingkaran di atas kaki kolektor dari transistor yang berbentuk silinder. Lihat gambar di bawah ini.
b. Dengan menggunakan katalog transistor yang dikeluarkanoleh pabrik pembuat transistor.
c. Dengan melihat sirip kecil yang menonjol keluar dari badan transistor. Lihat kembali gambar transistor.
d. Dengan menggunakan Multimeter.
e. Untuk transistor daya (power transistors) badan transistor berfungsi sebagai kolektor. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar. Kaki-kaki Transistor Dilihat Dari Bawah 

7. Mengukur Dioda
Dioda adalah komponen elektronik yang memiliki dua elektroda yaitu; (1) Anoda (a), dan (2) Katoda (k). Mengikuti anak panah pada simbol diode pada gambar di bawah ini arus listrik mengalir hanya satu arah yaitu dari Anoda ke Katoda. Arus listrik tidak akan mengalir dari Katoda ke Anoda. Hal yang perlu diingat ketika mengukur dioda dengan Multimeter adalah :
Gambar. Simbol Dioda
a. Kabel penyidik (probes) warna merah (+) diletakkan pada kaki Anoda, kabel penyidik (probes) warna hitam (-) diletakkan pada kaki Katoda.
b. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ohm (Ω) dan batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau x1kΩ, sesuai kebutuhan. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar. Pengukuran Dioda

8. Mengukur Transformator
Transformator adalah komponen elektronik yang dirancang untuk dapat memindahkan Tegangan Arus Listrik Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV) dari gulungan primer (P) ke gulungan skunder (S) tanpa ada hubungan langsung antara kedua gulungan tersebut. Lihat gambar gambar di bawah ini.
Gambar. Transformator
Sebuah transformator masih baik dan dapat digunakan, atau sudah rusak dapat dibuktikan dengan cara mengukurnya dengan Multimeter. Hal yang perlu diingat ketika menggunakan Multimeter untuk mengukur transformator adalah : 
a. Kedua kabel penyidik (probes) diletakkan secara sembarang (acak) pada titik-titik terminal pada gulungan primer.
b. Kedua kabel penyidik (probes) diletakkan secara sembarang (acak) pada titik-titik terminal pada gulungan skunder.
c. Kedua kabel penyidik (probes) diletakkan secara sembarang (acak) pada titik terminal primer dan skunder.
d. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) pada posisi x1, x10 atau kΩ sesuai kebutuhan. Lihat gambar di bawah ini.
Catatan : Langkah pengukuran tranformator ini berlaku untuk semua jenis transformator yang digunakan pada catu daya, maupun penguat audio/radio.

Gambar. Mengukur Transformator 

9. Mengukur Gulungan (Coil/Winding)
Gulungan atau Coil atau winding adalah komponen elektronik yang dirancang khusus untuk menghasilkan induksi maknit. Jika gulungan kawat dialiri arus, pada gulungan tersebut akan dihasilkan induksi maknit.
Dalam teknik elektronika, gulungan atau coil ini diterapkan di dalam pembuatantransformator dalam bentuk gulungan primer (P) dan skunder (S), namun ada juga yang dibuat terpisah untuk keperluan khusus. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar. Berbagai Jenis Gulungan (Coil/Winding) Untuk Berbagai Keperluan
Kondisi sebuah gulungan (coil/winding), apakah masih baik dan dapat digunakan, atau sudah rusak dapat dibuktikan dengan cara mengukurnya dengan Multimeter. Hal yang perlu diingat ketika menggunakan Multimeter untuk mengukur gulungan (coil/winding) adalah :
a. Kedua kabel penyidik (probes) dapat diletakkan secara sembarang (acak) pada terminal yang terdapat pada gulungan.
b. Saklar jangkauan ukur pada posisi Ω, batas ukur (range) pada posisi x1, x10, atau kΩ, sesuai kebutuhan. Lihat gambar di bawah ini.
Gambar. Mengukur Gulungan (Coil/Winding)

Read more →